Gelombang kekhawatiran terhadap keamanan data kembali meningkat dengan pemblokiran DeepSeek, aplikasi kecerdasan buatan asal Tiongkok, di Italia dan Taiwan. Kedua negara ini menilai bahwa layanan yang ditawarkan oleh DeepSeek berpotensi menimbulkan ancaman serius terhadap perlindungan data pengguna. Namun, apakah keputusan ini murni karena keamanan, atau ada faktor lain yang turut mempengaruhi?
Alasan Pemblokiran di Italia
Otoritas Perlindungan Data Italia (Garante) mengeluarkan perintah pemblokiran terhadap DeepSeek setelah perusahaan gagal memberikan klarifikasi memadai terkait kebijakan privasinya. Garante mempertanyakan bagaimana DeepSeek mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data pribadi pengguna. Respons yang dianggap tidak memadai dari pihak DeepSeek akhirnya mendorong regulator Italia untuk mengambil langkah tegas dengan melarang akses ke aplikasi tersebut di wilayahnya.
Keputusan ini bukan yang pertama bagi Italia dalam menangani AI yang dianggap berisiko. Sebelumnya, pemerintah Italia juga sempat membatasi penggunaan ChatGPT dengan alasan yang sama sebelum akhirnya diberlakukan kembali setelah OpenAI memenuhi persyaratan transparansi data.
Taiwan Melarang Penggunaan di Instansi Pemerintah
Sementara itu, pemerintah Taiwan mengambil langkah yang lebih luas dengan melarang penggunaan DeepSeek di semua instansi pemerintah. Keputusan ini diambil sebagai langkah preventif untuk melindungi keamanan informasi nasional. Taiwan melihat adanya potensi risiko kebocoran data yang dapat membahayakan informasi strategis negara.
Selain aspek keamanan data, Taiwan juga mengkhawatirkan kemungkinan adanya sensor dalam platform tersebut. Dengan hubungan politik yang tegang antara Taiwan dan Tiongkok, langkah pemblokiran ini juga bisa dianggap sebagai bagian dari strategi geopolitik dalam membatasi pengaruh teknologi asal Tiongkok.
Isu Keamanan Data Global
Pemblokiran DeepSeek di Italia dan Taiwan mencerminkan tren global dalam meningkatkan pengawasan terhadap aplikasi kecerdasan buatan, khususnya yang berasal dari Tiongkok. Negara-negara Barat dan beberapa negara Asia semakin waspada terhadap teknologi yang berpotensi mengakses data dalam jumlah besar tanpa mekanisme transparansi yang jelas.
Sebelumnya, Australia juga telah melarang penggunaan DeepSeek pada perangkat pemerintahan karena alasan serupa. Hal ini menambah daftar panjang aplikasi asal Tiongkok yang dilarang di berbagai negara akibat dugaan risiko keamanan, seperti TikTok dan Huawei yang juga menghadapi pembatasan di beberapa wilayah.
Pemblokiran DeepSeek terkati Keamanan atau Persaingan Teknologi?
Di tengah kekhawatiran akan kebocoran data, pemblokiran DeepSeek juga menimbulkan spekulasi terkait persaingan teknologi global. Tiongkok telah berkembang menjadi salah satu pemain utama dalam industri AI, menyaingi dominasi Amerika Serikat dan Eropa. Beberapa pihak menilai bahwa pembatasan terhadap teknologi asal Tiongkok bukan hanya sekadar isu keamanan, tetapi juga upaya menekan pengaruh teknologi Tiongkok di pasar global.
Terlepas dari motif yang melatarbelakangi pemblokiran ini, satu hal yang jelas: keamanan data menjadi perhatian utama bagi banyak negara. Dengan semakin berkembangnya AI dan teknologi berbasis data, regulasi ketat terhadap privasi dan keamanan informasi tampaknya akan terus menjadi agenda utama di berbagai belahan dunia.